penggunaanteknologi informasi pada masyarakat informasi adalah teknologi informasi menjadi alat bantu untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi baru melalui saluran-saluran komunikasi baru. Prinsip perkembangan masyarakat informasi adalah menuju penerapan pengetahuan dalam teknologi. Sumber daya manusia dalam masyarakat Komunikasi adalah salah satu disiplin ilmu yang tidak bisa dipisahkan atau selalu terkait dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Sebuah survey yang diterbitkan olehNational Association of Colleges and Employers, USA, 2002menunjukkan dari20 kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk sukses, kemampuan komunikasi menempati urutan pertama. Ini membuktikan bahwa komunikasi adalah bagian terpenting dalam perubahan hidup manusia ke arah yang lebih baik. Yang jadi masalah, kebanyakan orang tidak mampu melakukan komunikasi secara efektif, sehingga apa yang menjadi tujuan komunikasi tidak pernah tercapai. Pertanyaannya, kenapa hal itu bisa terjadi? Ada beberapa penyebab yang harus kita pahami. Pertama, kebanyakan orang tidak memahami makna dari komunikasi dan tujuan komunikasi. Kedua, kebanyakan orang tidak memahami prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Karena alasan itulah dalam tulisan ini saya akan membahas tentang makna dan tujuan komunikasi serta prinsip-prinsip komunikasi yang efektif. Ø Makna dan Tujuan Komunikasi Secara umum komunikasi mengandung makna bersama-sama common. Istilah komunikasi ataucommunicationberasal dari bahasa latin, yaitucommunicationyang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnyacommunis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Dalam perkembangannya para ahli telah mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang masing-masing. Dari berbagai sudut pandang tersebut pada dasarnya komunikasi terdiri dari lima komponen utama yaitu pembawa pesan, pesan, media, penerima pesan, dan pemahaman. Itu artinya sebuah komunikasi bisa berjalan apabila kelima komponen tersebut ada. Sedangkan tujuan dari komunikasi terletak pada komponen yang kelima yaitu pemahaman. Dengan kata lain komunikasi bisa berjalan dengan efektif jika apa yang menjadi tujuan pembawa pesan tercapai, yaitu penerima pesan memahami apa yang disampaikan oleh pembawa pesan. Ø Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif Untuk mencapai komunikasi yang efektif tentu tidak mudah, karena sebelum Anda melakukan komunikasi Anda harus memperhatikan diri Anda dan pesan yang Anda bawa. Ada prinsip-prinsip komunikasi yang harus Anda pahami. Prinsip tersebut adalahrespect, empathy, Audible, Clarity, HumbleREACH. Masing-masing dari prinsip-prinsip tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. Ø Respect Respect adalah memberikan perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Pada dasarnya semua orang ingin dihargai dan dihormati, ini salah salah satu bentuk kebutuhan kita semua. Maslow dalam teorinya menjelaskan bahwa manusia itu butuh dihargai dan diakui oleh orang lain. Dale Carnegie dalam bukunyaHow to Win Friends and Influence People, juga menjelaskan bahwa rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Karena itulah prinsip menghormati ini harus selalu kita pegang dalam berkomunikasi dengan orang lain. There will be no respect without trust and there is no trust without integrity Tidak akan ada rasa hormat tanpa kepercayaan dan tidak ada kepercayaan tanpa integritas – Samuel Johnson. Ø 2. Empathy Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Atau dengan kata lain kita harus mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dengan begitu kita akan lebih mudah melakukan komunikasi dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara. Untuk memiliki empati yang tinggi Anda harus menempatkan diri Anda sebagai pendengar yang baik, bahkan sebelum orang lain mendengarkan kita. Hal ini diperkuat Steven Covey dalam bukunyaThe Seven Habit Of Highly Effective PeopleMenjelaskan salah satu dari tujuh kebiasaan manusia efektif adalah mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti Seek First to Understand. Jadi kembangkan prinsip ini dengan baik banyaklah mendengar dan memahami dengan begitu orang lain juga akan mudah mendengar dan memahami kita. Ø 3. Audible Audible mengandung makna pesan harus dapat didengarkan dan dapat dimengerti. Untuk bisa menjalankan prinsip ini ada beberapa hal yang harus kita lakukan yaitu, Pertama , pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan pemahaman lawan bicara. Jangan sampai Anda berbicara dengan bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara. Misalnya dalam beberapa kata Anda menyampaikan pesan dengan bahasa inggris, sedangkan lawan bicara tidak menguasai bahasa inggris. Ini tidak perlu Anda lakukan, lebih baik gunakan sehari-hari yang ringan dan mudah dicerna. Kedua , sampaikan yang penting. Tidak usah bertele-tele dalam menyampaikan pesan. Langsung saja pada inti persoalan yang akan Anda sampaikan. Ingat sebagian besar orang tidak suka mendengar sesuatu yang bertele-tele. Lawan bicara Anda akan menganggap mendengarkan Anda sama saja membuang waktu dengan sia-sia. Jadi jangan sampai ini terjadi. Ketiga , gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara Anda. Jadi tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa tubuh saat menyampaikan pesan. Ini akan baik, karena lawan bicara Anda akan melihat ketulusan dan semangat kita dalam menyampaikan pesan. Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh. Dalam kondisi tertentu sering kali lawan bicara sulit memahami apa yang kita sampaikan. Untuk itu kita bisa mempermudah dengan memberikan ilustrasi atau contoh nyata yang bisa langsung mereka rasakan atau mereka perhatikan. Biasanya hal ini efektif untuk mempermudah lawan bicara memahami apa yang kita sampaikan. Itulah empat hal yang bisa kita lakukan untuk melaksanakan prinsip audible dalam komunikasi yang efektif. Ø 4. Clarity Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Informasi seperti ini mengaburkan banyak orang. Sehingga orang pun berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar. Dan akibatnya jika penafsirannya salah, bisa menimbulkan masalah. Dalam komunikasi efektif ini harus kita hindari. Usahakan betul bahwa pesan yang Anda sampaikan jelas dan tidak menimbulkan bias atau spekulasi dari lawan bicara. Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara Anda. Sadari bahwa Anda punya tujuan dalam berkomunikasi dan sampaikan pesan Anda dengan suara intonasi suara yang baik, tidak harus keras yang penting bisa didengar oleh lawan bicara. Jadi sampaikan apa yang harus Anda sampaikan. Tapi diamlah kalau Anda masih ragu atau belum tahu betul dengan apa yang akan Anda sampaikan. Ø 5. Humble Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghormati orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Rendah hati dalam komunikasi akan menumbuhkanrespect. Artinya, rasa hormat yang Anda tunjukkan dengan kerendahan hati akan mengakibatkan lawan bicara kita hormat dan menghargai diri kita. Jika sudah seperti ini maka yang namanya komunikasi efektif akan tercapai dengan baik. Demikianlah lima prinsip komunikasi efektif yang bisa kita terapkan. Raih kesuksesan Anda dengan komunikasi yang lebih baik lebih efektif dalam berbagai kesempatan. Pertama-tama, kita harus tahu “apa itu komunikasi?” Lalu, apa yang dimaksud dengan komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang dapat menghasilkan perubahan sikap, sehingga dari proses komunikasi ini dapat terjalin sebuah hubungan yang baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi hanyalah tindakan mentransfer informasi dari satu tempat, orang atau kelompok ke tempat komunikasi melibatkan setidaknya satu pengirim, pesan, dan penerima. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi komunikasi sebenarnya adalah subjek yang sangat kompleks, karena dipengaruhi banyak faktor. Pengiriman pesan dari pengirim ke penerima dapat dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain emosi kita, situasi budaya, media yang digunakan untuk berkomunikasi, dan juga lokasi kita berkomunikasi. Salah satu soft skill yang penting dimiliki seorang leader adalah komunikasi yang efektif. Dalam bukunya The 7 Habits Of Highly Effective People, Stephen Covey bahkan menyatakan bahwa “Communication is the most important skill in life”. Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam hidup. Agar efektif, maka kita seharusnya berkomunikasi dengan pendekatan konstruktif, bukan destruktif. Meski tidak selalu mudah, komunikasi yang membangun’ – baik dengan bos, dengan wakil kita, atau team member – akan menyegarkan mental yang diajak bicara, dan menyebarkan energi positif. Ini perlu digaris bawahi, karena energi positif itu menular. Komunikasi konstruktif membuat tim kerja kian kompak, dan mengangkat’ orang lain, sehingga dalam jangka panjang orang merasa pekerjaannya lebih ringan dan menyenangkan. Berdasarkan teori komunikasi, proses komunikasi adalah bagaimana komunikator pembicara menyampaikan pesan kepada komunikannya pendengar, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dan komunikatornya. Apabila tidak terjadi suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikator berarti kita gagal dalam komunikasi. Hal ini seringkali terjadi, sehingga muncul kesalahpahaman. Kadangkala kita berbicara, tetapi proses komunikasi tidak terjadi. Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, kita perlu memahami tentang The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication 5 Hukum Komunikasi Efektif. 5 hukum tersebut dikenal dengan sebutan REACH Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble. Rasa hormat dan sikap menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Suatu komunikasi yang dibangun atas dasar sikap saling menghargai dan menghormati akan membangun kerjasama diantara orang-orang yang terlibat di dalamnya. Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Seperti diutarakan Stephen Covey, Seek First to Understand – understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust. Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Sikap empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan message dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan receiver menerimanya. Audibel atau audible artinya dapat didengar atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini menyatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan. Clarity adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Clarity juga dapat diartikan sebagai keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan, sehingga dapat menimbulkan rasa percaya trust dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita. Humble artinya sikap rendah hati bukan rendah diri. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum yang pertama, yaitu membangun rasa menghargai orang yang diberi pesan. Sikap rendah hati dapat dikatakan sebagai bentuk penghargaan komunikator terhadap komunikan sebagai penerima pesan. Kunci komunikasi efektif bukan hanya tentang Menyampaikan dengan tepat, tetapi juga Mendengarkan dengan baik. Yang dimaksud di sini bukan hanya hearing, melainkan listening atau menyimak dengan penuh perhatian – yaitu ketika kita menunjukkan minat yang tulus terhadap apa yang disampaikan lawan bicara, dengan tujuan untuk mengerti. 5 Hukum Komunikasi Efektif sendiri mengusung prinsip Mendengarkan dalam setiap poinnya. Secara khusus Covey bahkan menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti Seek First To Understand, Then To Be Understood. Kalau harus jujur, selama ini kita mungkin lebih sering mendengar ketimbang menyimak. Kita mendengarkan untuk memberi respon, untuk membalas, bukan untuk mengerti apa yang disampaikan. Sepertinya menyimak, tetapi sesungguhnya hanya mendengarkan secara selektif, hanya bagian tertentu dari percakapan, atau fokus hanya pada kata-kata yang dikatakan, tetapi kehilangan makna sepenuhnya. Kita menyaring segala sesuatu yang didengar melalui pengalaman hidup kita, kerangka acuan kita, mengukur dan membandingkan. Dan akibatnya, kita terlalu cepat memutuskan apa yang orang lain maksud sebelum dia selesai berkomunikasi. Ini yang disebut Covey sebagai autobiographically listening, yang menghambat Anda untuk mengerti. Ada empat respon yang biasanya ditunjukkan, sebagai akibat dari autobiographically listening. Evaluating Mengevaluasi menilai dan kemudian menyetujui atau tidak menyetujui Probing Menyelidik mengajukan pertanyaan dari kerangka acuan sendiri Interpreting Menafsirkan menganalisis motif dan perilaku orang lain yang didasarkan pada pengalaman sendiri Dengan menghindari empat respon autobiographically listening dan menerapkan 5 Hukum Komunikasi Efektif, kita dapat melatih keterampilan mendengarkan. Jangan lupa untuk mendukungnya dengan gestur yang tepat. Ingatlah bahwa cara Anda mengatakan sesuatu sama pentingnya dengan apa yang Anda katakan. Dan yang dimaksud dengan cara adalah bagaimana Anda mengirim “pesan” saat berbicara dengan orang lain. “Pesan” yang Anda sampaikan kepada lawan bicara tidak hanya berupa verbal, tetapi juga non verbal. Penelitian yang dilakukan Profesor Albert Mehrabian yang telah dikutip berbagai seminar di berbagai belahan dunia mengemukakan bahwa hanya sekitar 7% komunikasi kita direpresentasikan oleh kata-kata verbal yang keluar dari mulut kita. Sementara, 93 persennya ditunjukkan oleh bahasa non verbal yang kita gunakan. 38% oleh intonasi suara tone kita, dan 55% ditentukan oleh bahasa tubuh gesture kita, seperti gerakan mata, postur atau sikap tubuh, dan ekspresi wajah. Diperkirakan bahwa manusia dapat menghasilkan lebih dari sinyal non verbal. Itu sebabnya ahli komunikasi dan psikologi bisa dengan mudah menilai apakah seseorang sedang berbohong hanya dari bahasa gestur tubuhnya. Demikian pula dengan lawan bicara kita, yang dapat melihat apakah kita menghargai mereka, dengan terlihat sungguh-sungguh mendengarkan dan memperhatikan atau tidak. Jika seorang leader mengucapkan kata “Yakin!”, tapi bahasa tubuhnya menunjukkan sikap berbeda, jangan salahkan bila yang diajak bicara – sang wakil, misalnya – menganggapnya sebagai “Ragu-ragu”. Jika Anda bilang “I’m listening” tetapi gestur Anda bahkan tidak menghadap pada lawan bicara, pun pandangan Anda tertuju ke arah lain, baiknya Anda usulkan saja sejak awal untuk mencari waktu lain berbincang. Pendengar yang baik biasanya akan membiarkan orang lain bicara, dan tidak menjadi orang yang menguasai pembicaraan. Ia tahu bahwa apa yang disampaikan boleh jadi hanya menarik untuk diri sendiri, dan selalu memperhatikan tanda-tanda kebosanan pihak lain. Ia akan mengajukan pertanyaan agar dapat terlibat di dalam perbincangan. Biasanya juga pandai menciptakan suasana terbuka, agar lawan bicara merasa nyaman berbincang demi menghasilkan hubungan yang baik. Ia juga berusaha mengurangi jumlah interupsi yang terjadi. Demi memberikan perhatian penuh, orang-orang seperti itu bahkan seolah bersedia menyingkirkan meja antara dirinya dan lawan bicara, dan menghindari berkomunikasi di area sibuk agar bisa memelihara fokus kepada pembicara di depannya. Salesman yang pandai biasanya aktif mendengarkan keinginan konsumen dan keluhan mereka secara serius. Mereka terlebih dahulu mengerti apa yang disampaikan, untuk memberikan hal yang tepat, dan mendapatkan loyalty dari para konsumennya. Sebagai leader, seharusnya Anda mampu melakukannya dengan lebih baik terhadap internal customer Anda.
Playthis game to review Education. Fungsi komunikasi nonverbal adalah Preview this quiz on Quizizz. Quiz. KOMUNIKASI EFEKTIF KEHUMASAN 2, XI OTKP 2. DRAFT. 11th grade . Played 0 times. 0% average accuracy. Education. 3 minutes ago by. lindaamalia_wk_79064. 0. Save. Edit. Edit. KOMUNIKASI EFEKTIF KEHUMASAN 2, XI OTKP 2 DRAFT. 3 minutes ago
Manusia pada dasarnya membutuhkan komunikasi untuk saling terhubung antara satu dengan yang lain. Komunikasi merupakan suatu proses ketika seseorang, beberapa orang, atau kelompok menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan sesamanya. Komunikasi umumnya dilakukan dengan cara verbal atau lisan yang sangat mudah dimengerti oleh kedua belah pihak. Di samping itu, komunikasi juga bisa dilakukan tanpa bahasa verbal, yaitu dengan menggunakan isyarat, bahasa tubuh, gerakan, atau dengan menunjukkan sikap tertentu. Dalam berkomunikasi, terdapat banyak prinsip yang menjadi dasar komunikasi itu sendiri. Prinsip komunikasi meliputi suatu proses simbolik, adanya dimensi isi dan hubungan, berlangsung dalam ruang dan waktu, bersifat sistematik, dan masih banyak lagi. Nah berikut ini penjelasan lengkap mengenai prinsip-prinsip komunikasi. 1. Komunikasi Adalah Proses Simbolik Komunikasi merupakan sebuah proses simbolik yang mana di dalamnya terdapat penggunaan simbol atau lambang dalam berkomunikasi. Simbol digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lainnya berdasarkan pada kesepakatan sekelompok orang. Simbol meliputi kata-kata, perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya telah disepakati bersama. Manusia dengan kemampuan berpikirnya yang baik dapat mengembangkan bahasa dari dasar simbol atau lambang baik itu verbal maupun bentuk objek. 2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi Manusia dapat memberi makna dari perilaku yang dilakukan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Perilaku seperti tersenyum, diam, gembira, cemberut dapat memberi pemahaman terkait komunikasi yang ingin disampaikan seseorang ke orang lain. Tidak semua perilaku dapat berpotensi sebagai komunikasi, tapi kebanyakan perilaku dapat dijelaskan sebagai cara komunikasi. Perilaku ini meliputi gerakan tubuh hingga ekspresi wajah yang beragam tergantung komunikasi apa yang ingin disampaikan. Ketika memperlihatkan ekspresi murung, seseorang dapat dimaknai sedang bersedih atau tertekan atas suatu masalah. Ketika ekspresi wajah bahagia, seseorang dapat dijelaskan sedang mengalami beberapa hal menyenangkan atau membahagiakan. 3. Komunikasi Memiliki Dimensi Isi Dan Dimensi Hubungan Perlu diketahui bahwa dimensi isi disandi secara verbal, sedangkan dimensi hubungan disandi secara non-verbal. Dimensi isi merupakan muatan isi yang ingin disampaikan dalam komunikasi, dimensi isi menunjukkan apa yang ingin dikatakan atau disampaikan. Kemudian untuk dimensi hubungan menunjukkan tentang bagaimana cara mengatakannya. Hal ini mengisyaratkan tentang bagaimana hubungan antara peserta komunikasi dan menunjukkan bagaimana pesan tersebut diterima. 4. Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan Komunikasi dapat berlangsung dari tingkat tidak sengaja hingga komunikasi yang memang disengaja atau telah direncanakan sebelumnya. Komunikasi yang tidak sengaja memang bukan termasuk sarat komunikasi, namun dalam beberapa kondisi kita biasa melangsungkan komunikasi dengan orang lain tanpa disengaja atau direncanakan sebelumnya. Nah untuk komunikasi yang disengaja menunjukkan keinginan seseorang untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain yang mana komunikasi tersebut telah direncanakan sebelumnya. Implikasi dari komunikasi dapat berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan, ini menunjukkan bahwa komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam berbagai tingkat kesadaran. Nah komunikasi dalam situasi khusus biasanya dilakukan dengan tingkat kesadaran yang tinggi, berbeda dengan komunikasi dalam situasi rutin. 5. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu Komunikasi pasti terjadi dalam ruang dan waktu, ruang dapat meliputi tempat di mana komunikasi tersebut dilakukan dan waktu meliputi kapan terjadinya komunikasi tersebut. Dalam konteks yang lebih luas, ruang dan waktu dapat menciptakan ragam komunikasi, misalnya ketika suasana tahun baru atau lebaran, yang mana komunikasinya berisi hal-hal yang berbau tahun baru maupun lebaran. 6. Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi Komunikasi dapat menciptakan prediksi-prediksi yang dapat muncul tanpa disadari oleh lawan bicara tentang arah komunikasi tersebut berlangsung. Hal ini terjadi karena manusia dapat berpikir dan memahami manusia lain baik dari verbal maupun non-verbal yang ditunjukkan. 7. Komunikasi Bersifat Sistematik Komunikasi juga bersifat sistematik yang terdiri dari dua sistem, yaitu sistem internal dan eksternal. Sistem internal merupakan seluruh sistem yang berasal atau dibawa oleh individu ketika melakukan komunikasi. Sistem internal mengandung berbagai unsur pembentuk individu yang unik seperti kepribadian, intelegensi, pendidikan, pengetahuannya, bahasa, agama, cita-cita, dan pengalamannya. Sedangkan sistem eksternal sendiri merupakan seluruh unsur dalam lingkungan di luar diri individu. Ini meliputi kata-kata yang dipilih, isyarat fisik, penataan ruang, kegaduhan, pencahayaan, suhu ruangan, dan lainnya. Lingkungan juga bisa mencakup banyak hal seperti tempat kerja, sekolah, rumah, dan lain sebagainya. 8. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya Semakin Efektif Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan peserta komunikasi. Komunikasi akan semakin efektif ketika komponen-komponen tertentu memiliki kemiripan seperti latar belakang sosial dan budaya yang sama. 9. Komunikasi Bersifat Non Sekuensial Tidak Berurutan Unsur-unsur dalam komunikasi biasanya terjadi tanpa mengikuti suatu tatanan yang bersifat linier, sirkuler, helikal, atau tatanan yang lain. Unsur dalam komunikasi memang dapat terjadi sesuai dengan tatanan, tetapi pada umumnya berlangsung secara acak. 10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis Dan Transaksional Komunikasi merupakan sebuah proses yang sifatnya dinamis, prosesual, dan transaksional. Komunikasi dapat berisi tentang memberi dan menerima informasi, komunikasi yang saling mempengaruhi, serta dapat terjadi berubah-ubah atau tidak statis. 11. Komunikasi Bersifat Irreversibel Sifat irreversibel merupakan implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu berubah-ubah kapan saja. Setiap peserta komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan dari komunikasi yang dilangsungkan. Ditambah lagi bahwa komunikasi tidak dapat ditarik kembali, contohnya ketika seseorang mengeluarkan kalimat yang menyakiti hati orang. lain, maka efeknya tidak dapat hilang begitu saja. 12. Komunikasi Bukan Panesea Untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah Komunikasi tidak selamanya dapat menyelesaikan tiap-tiap masalah. Memang persoalan dan konflik mungkin terjadi akibat komunikasi, namun komunikasi tidak selalu bisa menyelesaikan konflik tersebut jika konfliknya berkaitan dengan masalah struktural atau aturan. Baca juga 4 jenis komunikasi dan penjelasannya Demikian pembahasan mengenai prinsip-prinsip komunikasi yang harus Anda ketahui. Jadi dalam berkomunikasi kita terikat oleh berbagai macam prinsip di dalamnya, sehingga komunikasi tersebut dapat berlangsung antara satu peserta dengan yang lain.
1 Komunikasi adalah suatu proses simbolik. Prinsip komunikasi yang pertama adalah komunikasi merupakan suatu proses simbolik yang timbul dari dalam diri manusia. Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik tertentu saja, tetapi terus berkelanjutan secara terus menerus. 2.
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi. Larry dan Richard menyebutnya karakteristik komunikasi. Deddy Mulyana, membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip komunikasi. Berikut 15 prinsip komunikasi yaitu Prinsip 1 Komunikasi adalah suatu proses simbolik Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. Prinsip 2 Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah komunikasi non verbal seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus. Prinsip 3. Komunikasi Mencakup Dimensi Isi Dan Hubungan Komunikasi, berkaitan dengan dunia nyata atau sesuatu yang berada di luar bersifat ekstern bagi pembicara dan pendengar. Tetapi, sekaligus, komunikasi juga menyangkut hubungan di antara kedua pihak. Sebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata kepada bawahannya, “Datanglah ke ruang saya setelah rapat ini.” Pesan sederhana ini mempunyai aspek isi kandungan, atau content dan aspek hubungan relational. Aspek isi mengacu pada tanggapan perilaku yang diharapkan—yaitu, bawahan menemui atasan setelah rapat. Aspek hubungan menunjukkan bagaimana komunikasi dilakukan. Bahkan penggunaan kalimat perintah yang sederhana sudah menunjukkan adanya perbedaan status di antara kedua pihak Atasan dapat memerintah bawahan. Ini barangkali akan lebih jelas terlihat bila kita membayangkan seorang bawahan memberi perintah kepada atasannya. Hal ini akan terasa janggal dan tidak layak karena melanggar hubungan normal antara atasan dan bawahan. Dalam setiap situasi komunikasi, dimensi isi mungkin tetap sama tetapi aspek hubungannya dapat berbeda, atau aspek hubungan tetap sama sedangkan isinya berbeda. Sebagai contoh, atasan dapat mengatakan kepada bawahan “Sebaiknya anda menjumpai saya setelah rapat ini” atau “Dapatkah kita bertemu setelah rapat ini?” Dalam kedua hal, isi pesan pada dasarnya sama—artinya, pesan dikomunikasikan untuk mendapatkan tanggapan perilaku yang sama—tetapi dimensi hubungannya sangat berbeda. Dalam kalimat pertama, jelas tampak hubungan atasan-bawahan, bahkan terasa kesan merendahkan bawahan. Pada yang kedua, atasan mengisyaratkan hubungan yang lebih setara dan memperlihatkan penghargaan kepada bawahan. Prinsip 4 Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail, sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai Prinsip 5 Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung. Prinsip 6 Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi. Prinsip 7 Komunikasi Adalah Paket Isyarat Perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua bagian dari sistem pesan biasanya bekerja sama untuk mengkomunikasikan makna tertentu. Kita tidak mengutarakan rasa takut dengan kata sementara seluruh tubuh kita bersikap santai. Kita tidak mengungkapkan rasa marah sambil tersenyum. Seluruh tubuh—baik secara verbal maupun nonverbal—bekerja sama untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan kita. Prinsip 8 Komunikasi itu bersifat sistemik Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi. Prinsip 9 Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan. Prinsip 10 Komunikasi bersifat nonsekuensial Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti. Prinsip 11 Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Prinsip 12 Komunikasi Adalah Proses Penyesuaian Komunikasi hanya dapat terjadi bila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama. Anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain jika sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini menjadi sangat relevan bila kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya memiliki perbedaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang berbeda untuk istilah yang mereka gunakan. Prinsip 13 komunikasi bersifat irreversible Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut. Prinsip 14 Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Prinsip 15 Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer Hubungan dapat berbetuk simetris atau komplementer Watzlawick dkk., 1967. Dalam hubungan simetris dua orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Jika salah seorang mengangguk, yang lainnya mengangguk, jika yang satu menampakan rasa cemburu, yang lain memperlihatkan rasa cemburu; jika yang satu pasif, yang lain pasif. hubungan ini bersifat setara sebanding, dengan penekanan pada meminimalkan perbedaan diantara kedua orang yang bersangkutan. Dalam hubungan komplementer kedua pihak mempunyai perilaku yang berbeda. perilaku salah seorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer perbedaan diantara kedua pihak dimaksimumkan. yang satu aktif, yang lain pasif; yang satu kuat yang lain lemah; pada masanya, budaya yang membentuk hubungan seperti ini.

Untukmencapai tujuan dalam berkomunikasi, seorang komunikator harus memiliki keahlian sebagai berikut : 1. Menilai orang , tahu mana yang penting dan menghargai kontribusi orang lain. 2. Mendengarkan secara aktif, yaitu selalu berusaha keras memahami keinginan dan. masalah orang lain. 3. Memberikan pujian, menghargai orang lain dan kontribusi

3 Teknologi. Menurut Djoyohadikusumo (1994 : 222) teknologi, berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Teknologi adalah rekayasa manusia untuk memecahkan masalah dalam kehidupan dengan efektif dan efisien. 4. Proseskomunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pikiran oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) dengan menggunakan lambang-lambang (Dep.Kes, 1999). Dalam proses komunikasi ini komunikator melakukan Karenasesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain. Hukum1:Respect Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Bentukkomunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan komunikasi untuk terlebih dahulu mengerti orang lain - memahami karakter dan maksud/tujuan atau peran orang lain.Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu hubungan - hal-hal yang kecil adalah hal-hal yang besar.Memenuhi komitmen atau janji ZodCO.
  • c9ysjpygns.pages.dev/382
  • c9ysjpygns.pages.dev/241
  • c9ysjpygns.pages.dev/254
  • c9ysjpygns.pages.dev/199
  • c9ysjpygns.pages.dev/481
  • c9ysjpygns.pages.dev/298
  • c9ysjpygns.pages.dev/70
  • c9ysjpygns.pages.dev/3
  • pada dasarnya clarity adalah jenis prinsip komunikasi